Apa Kata Al Qur’an Tentang Romadhon ?



Penulis : Hilal Ardiansyah Putra

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga tetap mengalir dari umat akhir zaman kepada Nabi dan panutannya Muhammad Sholallahu Alaihi wasallam. Amma ba’du.

Air yang berada di sela-sela bebatuan bawah tanah akan keluar memancarkan sumber-sumber kehidupan. Demikian pula dengan lisan-lisan yang selalu melafalkan dzikir-dzikir  mengalir lembut dari dalam sanubari melalui mulut, memancarkan beribu-ribu kenikmatan,

kedamaian dan kemudahan dalam kehidupan.

Hidup kita adalah hidup yang berharga, jauh lebih berharga dari pada tumpukan emas yang diberi secara Cuma Cuma. Selama 360 hari lamanya kita menghabiskan jata usiah kita tahun demi tahun, namun apakah kita sudah memanfaatkan hari hari itu dengan semaksimal mungkin ?.

sering kita dengar petuah-petuah indah dari orang tua “ Hidup itu ibarat ladang, tanamlah sesuatu yang bermanfaat di dalamnya, niscaya kamu akan bahagia. Janganlah kamu menanam sesuatu yang tak berarti,  niscaya kamu akan menyesali sendiri. Dan janganlah kamu biarkan ladangmu gersang karena kamu meninggalkannya, niscaya kamu akan masuk golongan orang orang yang merugi”.

Allah Ta’alah memang Maha Bijak dan Maha Mengetahui apa yang dibutuhkan oleh hambah-hambahnya. Sebab itulah Allah Ta’alah memberikan sebuah karunia terindah kepada Hambahnya agar hambahnya mampu bercocok tanam diladang yang luas ini.

Jikalau kita ingin berpengetahuan lebih tentang bercocok tanam (duniawi), kita akan mengikuti berbagai macam training dan pelatihan untuk menunjang itu semua. Dan jikalau kita ingin berpengetahuan lebih tentang bercocok tanam ukhrowi, tidak lah perlu kita bergi ke sana kemari untuk mengikuti traning tersebut, sebab traning itu sengaja Allah Ta’alah hadirkan kepada kita dimanapun kita berada dan dalam kondisi apapun kita.

Ya, itulah training akbar Romadhon. Sebuah karunia terinda yang Allah Ta’alah berikan kepada kita. ketaqwaan kita ibarat anti virus yang setiap waktu membutuhkan peng update an agar selalu tampil prima. Begitupula dengan ketaqwaan kita, setiap tahun ada satu momen yang agung yang meng upgrade ketaqwaan kita.

Sebentar lagi kita akan memasukinya, begitu indah. Harum wanginya sudah tercium 3 bulan sebelumnya. Lantunan lantunan merdu “Ya Allah ya rabbi, berikanlah kami keberkahan didalam bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhon” menghiasi dzikir-dzikir kita sehabis sholat.
Di dalam Romadhon  Allah Ta’alah telah menyiapkan sebuah training mulia berupa Puasa dan qiyamul lail. Jika hamba menjalankannya dengan penuh keihlasan dan mengharap ampunan atas dosa-dosanya, maka Allah Ta’alah akan menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu selagi tidak ada dosa besar di dalamnya.


Romadhan dan Kewajiban Puasa Dalam Al Qur’an

Romadhon merupakan satu satunya bulan yang Allah Ta’alah terangkan secara mendetail dalam Al Qur’an dan tidak ada bulan selainnya yang Allah Ta’alah terangkan sabagaimana keterangan tentang bulan romadhon, begitupula Amalan yang harus kita kerjakan di dalamnya .

Allah Ta’alah membuka penjelasnnya dalam surat Al baqoroh ayat  183, dengan redaksi – يا أيهاالذين آمنوا – perhatikanlah Allah Ta’alah memulai perintahnya dengan panggilan kasih sayang yang tidak Allah Ta’alah berikan kepada selain kita, ini menunjukan sebuah kekhususan dan sebuah kehormatan tersendiri bagi kita umat islam.

Disusul dengan kalimat – كتب عليكم الصيام – diwajibkan atas umat yang beriman (umat Islam) untuk berpusa. Mari kita cermati lagi, mengapa dalam perintahnya ini Allah Ta’alah menggunakan kata Kutiba ?, buka kata furidho atau ujiba ?. karena kata kutiba memiliki arti “benar-benar dan tetap” artinya amalan puasa itu benar-benar Allah Ta’alah wajibkan kepada kita dan benar-benar Allah Ta’alah tetapkan terhadap umat-umat sebelum kita –كما كتب على الذين من قبلكم -. itu pula yang mendasari kenapa orang-orang yang tidak mampu menjalankkannya pada saat itu juga Allah Ta’alah beri keringanan berupa qodho’ maupun fidya.

Ayat yang pertama yang menjelaskan tentang Ramadhan dan pusasa ini Allah Ta’alah tutup dengan kalimat yang bergitu indah, kalimat kasih sayang kepada kita pula – لعلكم تتقون – supaya kalian semua menjadi hambah-hambahku yang bertaqwa. Lihatlah sangat belas kasihnya Allah Ta’alah kepada kita dengan jalan memberikan bocoran kunci nikmat surganya kepada kita yakni ketaqwaan. – وتزودوا فإن خير الزاد التقوى – dan berbekal-lah kalian semua, sesungguhnya sebaik-baik bekal menghadap Tuhanmu adalah ketaqwaan.


Keringanan Dalam Puasa Ramadhan

Pada ayat selanjutnya, yakni ayat 184. Allah Ta’alah memberikan keringanan bagi orang-orang yang sakit, atau orang-orang yang dalam bepergian yang tidak mampu untuk melaksanakan puasa pada saat  romadhon, baik satu hari atau lebih dengan menganti puasanya di hari-hari sesudah romadhon. Dan juga Allah Ta’alah memberikan keringan terhadap orang-orang yang merasa berat untuk berpuasa di dalamnya dengan membayar fidya saat itu juga (saat dia merasa berat menjalankan puasa). (Kadar dan kaifiyah safar maupun sakit dan juga qodho maupun fidyah, berbeda-beda di kalangan para ahli fiqih).

Ayat ke 184 ini Allah Ta’alah tutup dengan kalimat pancingan – وأن تصموا خير لكم إن كنتم تعلمون – dan jika kamu berpuasa maka puasamu itu lebih baik bagimu Jika Kamu semua Mengetahui. Mengapa Allah Ta’alah menutup ayat ini dengan kalimat “ Jika kamu mengetahu”. Maksudnya adalah jika kita mengetahui kenikmatan, keindahan, keagungan, dan besarnya pahala yang ada pada bulan romadhon niscaya kita akan berpuasa dengan sebaik-baiknya.


Al Qur’an Ditutunkan pada Bulan Romadhon

Selanjutnya Allah Ta’alah memberikan khabar kepada umat islam pada ayat ke 185 bahwasannya Allah Ta’alah telah menurunkan Al Qur’an pada bulan Romadhon. – شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن -. Allah Ta’alah sengaja menurunkan alquran pada tempat, waktu, orang, dan dengan perantara yang agung dan mulia.

Allah Ta’alah menurunkan Al Qur’an di tanah arab, tanah dimana terdapat bagunan suci semua umat beragama, bagunan yang didirikan kembali oleh Kholilullah Ibrahim Alaihi salam. Seorang Nabi yang diakui oleh semua agama samawi yang ada.

Allah Ta’alah menurunkan Al Qur’an kepada manusia, dimana manusia ini adalah sebaik-baik manusia karena Beliau adalah seorang Nabi Allah. Beliau adalah sebaik-baik Nabi Allah karena beliau adalah Rasul Allah, beliau adalah sebaik-baik Rasul Allah Karena beliau adalah Rasul Ulul azmi. Beliau adalah sebaik-baik Rasul Ulul Azmi karena Beliau adalah Rasul terakhir yang sangat ditunggu-tunggu kedatangnnya oleh semua umat yang beragama samawi. Walaupun pada akhirnya  mereka  (yahudi dan nasrani) kecewa karena utusan terakhir itu bukan dari bangas mereka.

Allah Ta’alah menurunkan Al Qur’an dengan perantara makhluqnya yang mulia, yang tidak bernafsu dan tidak durhaka. Makqluk yang tiap saatnya selalu bertasbih dan mumuji Tuhannya. Dialah Jibril Alahi salam. Sayyidul Malaikah sebaik-baiknya malaikat dengan sayapnya sebagaimana riwayat Ibnu Masud berjumlah 600 buah. Subhanallah..

Allah Ta’alah menurunkan Al Qur’an pada suatu bulan dimana bulan ini adalah sebaik-baiknya bulan. Dan dalam bulan terbaik ini terdapat satu malam yang pahala beribadah di dalamnya sama seperti kurang lebih 83 tahun beribadah. Itulah malam lailatul qodar. Malam dimana Malaikat Jibril turun membawah risalah kenabian dari rabbnya kepada kekasihnya Muhammad SAW yang sedang merenung - ditemani sepinya malam dan dinginya udara makaah di malam hari -memikirkan kondisi masyarakat arab yang semakin menjadi-jadi di lorong sempit gua hiro.
Selanjutnya dalam ayat ini Allah Ta’alah menjelaskan maksud 
dan tujuan diturunkannya Al Qur’an ini –هدى للناس و بينات من الهدى و الفرقان  - Al Qur’an diturunkan berfungsi sebagai petunjuk bagi semua umat manusia tanpa terkecuali, dan juga sebagai penjelas dari petunjuk-petunjuk tersebut dan sebagai pembeda antara kebenaran dan kebatilan.

Dalam terusan ayat berikutnya Allah Ta’alah memberikan tanda-tanda dimana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa – فمن شهد منكم الشهر فليصمه – barang siapa yang melihat awal bulan (Hilal) telah muncul maka berpuasalah di pagi harinya. Nabi SAW. Memberikan tambahan, jika tidak terlihat bulan maka Nabi SAW. Mengintruksikan untuk mengenapkan hitungan bulan Sya’ban menjadi tigah puluh hari. Ini berarti untuk berjaga-jaga, seharusnya kita juga melihat Hilal di penghujung bulan Rajab, untuk mengetahui kapan datangnya bulan Sya’ban. Sehingga jikalau nanti di penghujung bulan sya’ban langit sedang tertutup awan kita bisa menyempurnakan bilangannya menjadi 30 hari. (Namun dalam hal ini terdapat berbagi macam perbedaan tentang tata cara penentuan awal Romadhon).

Terusan ayat selanjutnya yaitu mempertegas tentang keringanan yang Allah Ta’alah berikan bagi siapa saja yang sedang sakit maupun sendang safar dan bagi orang yang tidak mampu melaksanakannya. Ini semua memiliki tujuan untuk mempermuda amalan ibadah ini sebab Allah Ta’alah berfirman pada akhir ayat ini – يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر  - Allah Ta’alah menghendaki kemudahan bagi kita dengan membolehkan menganti puasa kita pada hari yang lainnya maupun memberi makan orang miskin.

Setelah itu disusul dengan ayat – ولتكمل العدة ولتكبر الله على ما هدىكم ولعلكم تشكرون  - ayat ini menjelaskan suapaya menyempurnakan bilangan puasa satu bulan penuh dalam bulan romadhon. Setelah itu Allah Ta’alah perintahkan untuk bertakbir karena hari fitri akan segera tiba. Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya “bertakbirlah jika kamu sudah selesai melaksanakan ibadah”. Ibnu katsir juga menyebutkan sampai sampai Dawud ibn Ali Al ASbahani mewajibkannya saat idul fitri, namum ulama’ lainnya menyunahkan saja bertakbir pada idul fitri maupun malamnya.

- لعلكم تشكرون- Rangkaian-rangkaian yang ada pada bulan romadhon itu hendaklah disyukuri sebagai nikmat teragung bagi umat islam. Kita hendaknya bersyukur kepada Allah Ta’alah atas nikmat kesehatan yang telah Allah Ta’alah berikan kepada kita sehingga kita mampu melaksanakan rangkaian-rangkaian ibadah pada bulan romadhon tersebut dengan penuh keihlasan dan kegembiraan.


Banyak Berdo’a di Dalam Bulan Romadhon

Do’anya orang berpuasa adalah mustajab, begitupula doa ketika dipanjatkan saat waktu berbuka akan segera tiba. Namun kebiasaan yang kita jumpai di masyarakat, dan tak jarang juga kita yang melakukannya, sering menghamburkan waktu mustajab itu dengan bersantai santai di bawah pohon atau pergi ke pinggir pantai atau juga belanja manisan untuk berbuka puasa.

Dengan istilah ngabuburit kita sering melalaikan waktu mustajab untuk berdoa ini. sekarang mari kita lihat ayat yang unik dalam suran Al baqoroh 186 ini. sebelumnya pasti ada pertanyaan mengapa Allah Ta’alah menempatkan ayat tentang doa di tengah tengah ayat yang menjelaskan tentang Ramadan dan puasa ?. ayat 183 sampai 185 menjelaskan tentang Ramadhan dan Puasa. Selanjutnya ayat sesudahnya yakni ayat 187 menjelaskan kembali tentang Ramadhan dan puasa. Mengapa Allah Ta’alah tidak meletakkannya setelah ayat – أحل لكم ليلة الصيام - , Wallahu Allah, setidaknya kita bisa mengambil makna bahwa Doa di waktu puasa pada umumnya dan doa pada waktu puasa ramadhan adalah sebuah kemuliaan dan keutamaan untuk kita panjatkan.

Penutupan Paket Ramadhan dalam Al Qur’an

Ayat terakhir tentang ramadhan ini merupakan ayat yang menjelaskan tentang halalnya senggama di malam hari ketika ramadhan. Menjelaskan juga tentang waktu sahur, dan juga menjelaskan tentang I’tikaf.

Ayat – أحل لكم ليلة الصيام رفث إلى نساءكم-  ayat ini menghalalkan senggama dimalam hari pada bulan ramadhan. Ayat ini juga sakaligus menasakh ( menghapus hukum) ayat 183 sebelumnya yakni  – كما كتب على الذين من قبلكم – sebab puasanya kaum terdahulu diharamkan berhubungan di malam hari pada bulan ramadhan. Ayat ini juga sekaligus keringanan bagi suami  istri.

Selanjutnya penjelasan tentang sahur – وكلوا وشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر  - waktu makan sahur adalah ketikah jelas perbedaan antara benang putih dan benang hitam. Namun untuk saat ini kita tinggal melihat jam dan jadwal adzan shubuh saja suda cukup.

Sahur merupakan pembeda dari puasanya ahli kitab, sahur juga memiliki keberkahan-keberkahan yang lebih menjadikan kita semangat dalam berpuasa. Sahur sangat dianjurkan nabi SAW. Walau hanya dengan seteguk air putih. Allah Ta’alah dan para Malaikatnya akan mendo’akan orang-orang yang sahur.

Setelah menjelaskan tentang sahur Allah Ta’alah  menjelaskan tentang Itikaf. Ketika sedang beri’tikaf kita diharamkan kembali untuk bersenggama dengan istri kita – ولا تباشروا هن وأنتم عاكفون في المساجد – . selanjutnya ayat ini ditutup dengan warning dari Allah Ta’alah – تلك حدود الله فلا تقربواها- , Allah Ta’alah memberikan warning yang jelas agar kita tidak melanggar petunjuk-petunjuk Puasa yang Allah Ta’alah jelaskan pada ayat-ayat sebelumnya. Mulai dari kewajiban berpuasa, penentuan Ramadhan, Keringanan-keringanan, takbir ketika selesai ramadhan, memperbanyak do’a, senggama dengan istri, makan sahur, dan larangan senggama ketika I’tikaf.

- كذالك يبين الله آيته للناس لعلهم يتقون – inilah kalimat terakhir dari paket ramadhan yang Allah Ta’alah khususkan untuk orang-orang yang beriman. Allah Ta’alah menberikan batasan dan ketentuan perihal romadhon adalah sebagai ujian apakah kita mau melaksanakannya atau tidak. Jika kita tidak melaksanakannya tidak akan menambah dan menggurangi kekuasaan Allah Ta’alah namun kita akan menjadi orang yang merugi. Dan jika kita melaksanakannya, itupun tidak akan mengurangi dan menambah kekuasaan Allah Ta’alah melainkan menambah bekal kita untuk berjumpa denganya sekaligus pemantapan apakah kita layak bertemu denganNya atau tidak.

Inilah paket ramadhan, Allah Ta’alah buka dengan kalimat – لعلكم تتقون – dan Allah Ta’alah tutup dengan kalimat – لعلهم يتقون- menunjukkan betapah pentingnya bulan ramadhan sebagai sarana kita untuk semakin meningkatkan taqwa kita, karena sebaik-baiknya bekal adalah ketaqwaan. Sekarang kita sudah memasuki bulan sya’ban. Mari kita persiapkan matang-matang untuk menghadapi ramdhan. Dan mari kita gapai kemenangan......... والله أعلم بالصواب

Refrensi :
  1. Al Quran Al Karim
  2. Tafsir Ibnu Katsir
  3. Fiqih sunnah sayid sabiq


Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

 

© 2013 IPM Solokuro. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top