Kamis 14 Maret
2013, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ranting Sololuro kembali mengadakan
gebrakan dalam rangka penghidupan kembali organisasi ortom Muhammadiyah yang
sempat vakum dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejumlah anggota yang masih
menetap di desa mengadakan sebuah acara yang cukup untuk menarik minat anggota
yang belum perna aktif dalam IPM Solokuro ini.
Kali ini acara
yang dipilih adalah goes. Namum
dari
goes-goes yang sudah perna ada, goes kali ini Nampak lebih berbedah dan lebih
menantang. Pasalnya goes kali ini
diselengarakan pada sore menjelang malam atau sekitar jam setengah enam sore.
Dengan brumbun sebagai tujuanya.
Acara dimulai
dengan persiapan yang di lakukan di
rumah Ipmawati. Uqud. Persiapan tersebut meliputi persiapan acara dan persiapan
keuangan serta pembelian beberapa alat dan bahan bahan yang nantinya diperlukan
di brumbun.
Acara
dilanjutkan pada pukul 17 : 30. Para anggota berkumpul di depan perguruan
Muhammadiyah Solokuro. Satu jam sebelumnya ipm. Andik selaku ketua umum
memberikan pengumuman untuk kumpul jam empat sore, namun karena aktifitas dari
para ipmwan dan ipmawati banyak yang belum tuntas akhirnya molor satu jam dari
waktu yang sudah direncanakan sebelumnya.
Setelah semua
berkumpul, Ipm. Ari Abdillah selaku
kordinator goes memimpin doa supaya
dalam perjalanan tidak ada hambatan yang berarti semangat tidak terputus akibat
hujan yang masih mengguyur. setelah doa
dipanjatkan para anggota langsung mengayuh sepeda ontelnya masing masing dan
mulai menelusuri jalanan desa yang Nampak masih basah akibat guyuran hujan.
Matahari yang
semakin menghilang dan hujan yang semakin rintik rintik tenyata malah
memberikan semangat yang tersendiri bagi
para anggota. Dengan gayangya masing masing para anggota mengayuh
sepedanya dan sontak mengagetkan
penduduk yang sedang berada di depan rumah mereka.
Setelah
menempuh perjalanan hamper tiga jam, dan
anggota sempat kocar kacir karena hujan. Mereka berkumpul kembali di depan
perumahan drajat dan memulai perjalanan berama sama kembali dan dibalut dengan
suasana persaudaran yang erat.
Jalur akses
yang sulit dan tidak berpenerangan mengharuskan para anggota untuk menuntun
sepedanya. Dimulai dengan menyebrangi sungai disusul jalanan terjal mendaki dan
tikungan-tikungan tajam tak berpenerangan ternyat malah menambah semangat dan
tawa dari anggota, ditambah dengan gerimis yang masih terus menemani sejak awal
perjalanan.
Setelah
tigapuluh menit menelusuri jalan setapak yang gelap, akhirnya kami sampai di
tempat tujuan. Sebagian ada yang langsung nyebur dan sebagian ada yang marung
untuk menghilangkan keletihan dan kelelahan.
Kemudian rangkaian acara
dilaksanakan sampai menjelang pagi hari.