Benarkah bangsa Indonesia ini
sudah merdeka ?, ataukah bangsa ini masih dalam jajahan?. Inilah pertanyaan
yang akan membuat pikiran kita harus bekerja keras untuk mendapatkan jawabanya.
Secara kasat mata bangsa ini sudah merdeka selama 67 tahun, mulai dari
pembacaan prokamasi oleh soekarno pada tahun 1945 sampai detik ini. Namun apa
yang kita lihat saat ini ? apa benar, kalau bangsa ini sudah merdeka ?
Mengutip
kalimatnya tokoh Jendral Anggabaya dalam novel Indonesia incorporate karya
Zaynur Ridwan “ bahwa teks yang
dibacakan presiden soekarno sepenuhnya artificial, penjajahan hanya
mengubah bentuk fisiknya saja. Para penjajah kini berkamuflase, dan kalian di
generasi yang lebih muda bahkan tidak bisa melihat mereka”
Tepat
memang apa yang keluar dari mulut Jendral Anggabaya tersebut, bangsa ini
penjajahnya telah merubah bentuk dan gayanya, bahkan penjajahan kali ini lebih
menyengsarakan rakyat Indonesia. Tapi sayangnya tidak ada yang mau untuk
berjuang membebaskan penderitaan
rakyat dari penjajahan abad modern ini ataua
bahkan banyak yang tidak sadar kalau bangsa ini sedang terjajah.
Betapa
tidak, ribuan bahkan jutaan harta karun yang tersimpan di perut bumi pertiwi
ini habis dikeruk orang asing, dan kita sebagai pribumi tidak mendapatkan
apapun kecuali hanya sedikit. Itupun membutuhkan perjuangan ekstra untuk
mendapat-kanya.
Dari
Sabang sampai Merauke dengan jumlah pulau lebih dari tujuh belas ribu, yang di
dalamnya tersimpam harta karun yang bila dimanfaatkan sendiri oleh rakyat, maka
tujuh turunan tanpa bekerja pun sudah bisa hidup nyaman. Tapi fakta berkata
lain. Mulai dari Aceh sebagai ladang mineral terbesar di dunia, serta minyak
yang jauh lebih besar dari pada yang diiliki arab Saudi kini dikuasai asing,
seperti Exxon, berAwick, dan tio tinto. Begitu pula di Riau, yang perut buminya
mengandung timah, baukasit, minyak gas, batubara, dan yang lainya, juga
dikuasai asing. Dan yang paling menyita perhatian adalah gunung-gunung emas
yang berada di tanah papua, sudah berapa ratus ton emas yang mereka keruk, di
bawah naungan McMoran sebagai pemilik, pada tahun 1998 saja sudah 724,7 ton
emas yang di keruk, bayangkan saja seberapa besar uang yang didapatkan.
Begitu
pula di daerah yang lainya, andai saja bangsa ini mampu untuk mengolahnya
sendiri, maka Negara ini akan menjadi Negara terkaya di dunia sampai tujuh
turunan tidak akan ada yang menyainginya.
Kembali
ke pembahasan awal, benarkah bangsa tercinta ini sudah merdeka? Kalau dari segi
kepemilikan perut bumi sudah jelas sekali kita ini masih terjajah. Tapi kalau
dari segi social, politik dan budayah, apakah juga ikut terjajah ? kalau memang
benar masih terjajah berarti bangsa ini hanya merdeka selama pembacaan teks
proklamasi saja. Setelahnya sudah,,, Negara ini kembali terjajah, apalagi
ketika orang kayak soeharto naik tahta dengan cara-cara yang licik. Lengkap
sudah penjajahan abad modern di Indonesia.
Dari
segi sosial, kita juga masih terjajah dengan pikiran jahiliyah, kita sering
kali melihat di layar televisI atau di Koran, bentrokan antar kampung saat ini
mulai marak terjadi. Mulai dari lampung selatan, lampung tengah, sidoharjo,
sampai ke timur Indonesia juga bentrok. Inikah yang dinamakan merdeka ?......
Sedang
dari sisi politik, apakah juga sudah merdeka,? Asal kita tahu saja, kanca
perpolitikan ini hanya wayang yang dalangnya adalah orang asing yang mempunyai
kepentingan untuk mengeruk kekayaan bangsa Indonesia ini. Pemilu ataupun yang
lainya, sarat dengan kongkalikong orang-orang asing, mereka mendanai kandidat
yang bisa digunakan untuk memperdalam kukunya di bumi pertiwi ini. Mereka akan
memberikan dana yang besar agar kandidat presiden atau pemerintahan yang dapat
mereka andalkan menang pemilihan dan mampu menjaga keamanan mereka di Indonesia.
Nah,
dari segi budayah inilah yang paling menonjol dan mudah ditebak kalau bangsa
ini benar-benar masih terjajah. Berapa
banyak pemuda bangsa yang rusak moralnya, berapa banyak pemuda bangsa yang
sudah keluar masuk penjara, berapa banyak pemuda bangsa yang bikin ulah ?. tak terhitung, itu jawabanya.
Naas,
peradaban jahiliyah muncul kembali menjangkiti pemuda bangsa ini, mulai dari
virus group music, entah itu luar maupun dalam negeri, semuanya merusak dan
tidak ada positifnya sama sekali, walaupun ada tidak akan memberikan efek
apa-apa. Lihat saja gaya pemuda yang meniru gaya idolanya, mulai dari cara
berpakaian dan yang lainya, Kalau kita melihat mereka, lebih mirip dengan orang-orangan sawah.
Kita
pemuda islam, sudah punya tradisi sendiri yakni tradisi islam, yang akan
membawa kita menuju manisnya hidup di dunia dan akhirat. Bersambung…..
Sumber :
www.facebook/cakhilal/mynotes/benarkah+bangsa+ini....