Adakah Manfaat dari Ujian Akhir Nasional ?


Ujian nasional telah selesai dilaksanakan, baik tingkat SMA, SMP, dan SD. Semuanya larut dalam ketegangan menghadapi UNAS yang tahun ini cukup merepotkan bagi sebagian besar pelajar yang sedang duduk di kelas akhir dari masing-masing tingkatan.  Memang benar, ujian nasional tahun ini cukup merepotkan para siswa, sebab mereka akan lebih dihantui kecemasan sebab materi UNAS yang 20 paket ditambah lagi dengan materi yang sulit. Walaupun persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum UNAS diselengarakan, namun tak jarang banyak yang down ketika UNAS tiba.

Nampaknya pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan penentuan kelulusan dengan UNAS tersebut. Pasalnya, UNAS  bagi sebagian besar siswa adalah momok yang
menyeramkan dan menakutkan. Lebih lagi jika semakin banyak tipe dari soal yang diujikan. Disamping itu kita juga bisa melihat apakah dengan UNAS kualitas pendidikan kita dapat terangkat ?.

Kalau kita melihat dari sudut pandang pelaku UNAS yang dalam hal ini adalah para pelajar, tentunya UNAS ini ibarat benalu yang menggangu sebab mereka sekolah selama tiga tahun hanya ditentukan dengan kata LULUS yang diambil dari hasil ujian nasional. Terus buat apa sekolah memberikan nilai persemester ? apakah hanya untuk  pemenuh nilai dalam rapot ?. disamping itu, layak atau tidaknya seorang pelajar untuk lulus itu diketahui oleh sekolah masing-masing, bukan Pemerintah lewat ujian nasionalnya.

UNAS juga dapat menyebabkan setre bagi para pelajar, tidak jarang kita mendengan dari berbagai media yang memberitakan disana sini banyak aygn setres, sakit bahkan setruk yang menimpah pelajar. Nah kalau sudah tertimpa penyakit yang menjadikan si pelajar tidak dapat melaksanakan UNAS tentunya mereka harus  memendam cita-cita untuk lulus tahun ini. Dan harus menunggu tahun depan. Atau juga harus mengikuti ujian susulan, itu kalau sudah sembuh.

Sebagian dari pelajar juga mengatakan bahwa ujian nasional sangat tidak layak untuk menentukan kelulusan, sebab kadang ada pelajar yang selama tiga tahun  di sekolah mendapatkan nilai yang bagus atau pelajar ini pintar, namun ketika di UNAS hasil dari ujian pelajar ini tidak lulus, apakah ini adil ? sedangkan banyak yang  ketika tiga tahun mendapatkan nilai yang jelek namun dapat lulus ? sagat ironis.

Kalau dari segi pendanaan, tentu UNAS akan mengeluarkan begitu banyak uang Negara. Mulai dari membayar pembuat soal, percetakan, pendistribusian, pengawalan polisi, dan sebagainya . ini malah akan memboroskan uang Negara dan juga uang pelajar sebab pelajar dimintai biaya untuk ujian.  Nah disinalah yang namanya praktek korupsi akan muncul, longarnya pengawasa dalam bidang keuangan dalam ujian nasional akan membuka ruang  pelaku koruposi untuk bertindak, kalau sudah begini siapa yang akan rugi dan siapa pula yang akan menyesal ?.

Hal-hal tersebut di atas adalah factor mengapa banyak sekali pihak pihak terutama pelajar yagn menunutt dihapuskanya UNAS dan meminta dinas pendidikan untuk menyerahkan penentu kelulusan kepada masing masing lembaga pendidikan tanpa ada campur tangan pemerinta. Jika ini dilakukan tentunya pelajar tidak akan merasa takut lagi jika tidak lulus UNAS, pembiayaan akan lebih murah, tidak ada ayng namanya ujian ditundah karena soal belum terkirim, tidak ada juga yang namanya jual beli kunci jawaban dan lain sebagainya. Tentuya hal ini akan lebih memajukan kualitas pendidikan di Indonesia dan akan muncul penerus-penerus bangsa yang lebih trampil dan memberikan angin segar untuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik dan cemerlang.


Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

 

© 2013 IPM Solokuro. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top