Jika pada suatu hari
anda menjumpai orang yang mempunyai sifat angkuh dan membangga-banggakan apa
yang dimilikinya, apa perasaan anda ?. marah, sakit hati atau bahkan tersulut
kebencian yang berujung dendam ?. Memang sifat bangga kadang menjadikan orang
jengkel dan kadang juga menjadikan orang malas bersahabat dengan siempunya
sifat ini.
Nabi SAW mewanti kita supaya kita menjauhi sifat bangga
terhadap diri sendiri, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda “Ada
tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang
dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri.” (HR. Ath-Thabrani
dan Anas)
Seseorang tidak akan merasa bangga jika tidak memiliki apa-apa
yang dapat dibanggakan, seseorang baru akan merasa bangga jika dia memiliki
sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Memang, Tidak ada salahnya memiliki suatu barang yang
tidak dimiliki oleh orang lain, namun jika kita kurang bisa mengendalikan jiwa,
tidak dimungkinkan sifat bangga yang merusak itu akan menyelinap.
Sifat membanggakan diri akan menjadikan kita dijauhi,
dimusuhi dan susah untuk bergaul karena masyarakat sekitar akan merasa enggan untuk
berkumpul bersama kita. Yang ada jika berkumpul dengan seorang pembangga
nantinya hanya akan mendatangkan malah petaka.
Ingatlah tidak ada suatu yang dimiliki seorang itu melainkan
pemberian Allah dan pasti akan kembali kepada Sang Pemberi Segalanya, apapun
itu bentuknya dan berapapun harganya, maka dari itu tidak ada satupun yang
pantas kita banggakan selain keimanan kita terhadapnya. Karena berbagga dengan
keimanan merupakan cirri seorang muslim yang kuat sebagaimana firman Allah
dalam surat Ali Imron Ayat 139 “Janganlah kamu bersikap
lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang
yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman’’.